naik gunung,
bukan sekedar mengejar puncak,
bukan sekedar memasang tenda di tempat munculnya sunrise,
bukan sekedar foto foto dibawah plang "PUNCAK"
naik gunung itu,
mengeluarkan karakter si pendaki,
egoisnya, keras kepalanya, pola pikirnya, kebesaran hatinya,
karena itu, ngga semua orang mau naik gunung.
entah karena takut ketauan sifat aslinya?
entah karena dia emang gak niat meskipun bersama sahabatnya?
entah karena dia ngga mau menikmati ciptaan-Nya?
entahlah, mungkin naik gunung itu momok, mungkin.
ketika naik gunung,
sifatmu akan keluar disadari atau tidak,
bagaimana kamu mengatur nafas ketika naik gunung,
bagaimana kamu mengatur perbekalan untuk bertahan hidup beberapa hari,
bagaimana kamu menunggu temanmu yang kelelahan,
atau, bagaimana kamu bersabar menunggu pendaki yg jalannya lambat,
yah, naik gunung bukan sekedar naik gunung.
ketika naik gunung,
puncak hanyalah bonus,
yang harus disyukuri adalah perjalanannya,
yang tanpa disadari mengeluarkan sifat para pendaki.
ketika naik gunung,
aku tidak memaksamu naik ke puncak,
kalau kamu tidak kuat, berhentilah,
tahan gengsimu demi kelanjutan perjalananmu kawan
kalau lelah, istirahatlah, kalau kuat, lanjutkanlah,
kita tidak mengejar apa apa, kita sedang menikmati ciptaan-Nya
ingatlah, naik gunung itu bukan sekedar puncak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar